Pagi cerah memancarkan cahaya indah sang mentari. Angin dingin menusuk tulang dengan manja. Perlahan tapi pasti sepeda motorku mengantarku setia seperti biasa. Alhamdulillah.. tepat pukul 06.30 tiba juga di tempat kerjaku SD Islam Al Azhar 3 Cirebon, tempat aku bertemu dengan Putra-putri terbaik bangsa ini. Langkah demi langkah aku lalui dengan pasti, satu persatu anak tangga aku naiki. Terasa berat beban di pagi itu, bukan karena beban tas yang aku gendong setiap harinya. Karena hari ini adalah hari terakhir pembelajaran dengan kelas III C. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat sehingga sampai di ujung kebersamaan.
Sampailah aku di depan ruangan kelas. Kutarik nafas dalam-dalam, agar tak terlihat tampak panik. ya.. karena aku harus menyampaikannya.. Assalamu,alaikum wr.wb... lisanku menyapa mereka di awal pertemuan pagi itu. Seperti biasa mereka menjawab salam dan menghampiriku serta meraih tanganku untuk berjabat tangan. sambil berbincang-bincang ringan dengan mereka aku melangkahkan kedua kakiku menuju meja. Kuletakan tas yang menempel di punggungku namun tetap saja beban itu ada. Ya Allah bisakah aku menyampaikannya..
Kegiatan rutin pagi seperti ikrar, pembacaan asmaul husna dan tadarus telah dilaksanakan dan merekapun dengan tertib telah menyimpan Al Qur'an dengan rapih. Ya Allah beban itu terasa lebih berat.. sejujurnya aku benci akan hal ini. menyampaikan sesuatu hal yang akan membuat orang-orang yang aku cintai bersedih. aku tak rela melihat setetes air mata sekalipun jatuh di wajah mereka. murid-murid sudah mulai curiga, bahkan beberapa anak sepertinya sudah tau apa yang akan disampaikan. Lalu kulihat satu persatu wajah mereka. Ya Allah semakin berat beban yang kutanggung. Kutunda pagi itu untuk menyampaikannya..
Waktu menunjukan Pkl. 10.15. pada jam tersebut aku harus masuk untuk pelajaran berikutnya. Namun aku enggan untuk masuk dan tetap bersandar di depan kelas sampai akhirnya murid-murid mengingatkanku. " Pak Hari maaf sudah masuk.. " Farhan salah satu murid mengingatkanku . " Iya nak terima kasih". Akhirnya aku masuk kelas. " Baik anak-anak silahkan kalian menggambar bebas tentang kenampakan alam, boleh yang ada di daratan maupun perairan" sadar bahwa itu adalah tugas pembelajaran terakhir aku kembali keluar kelas dan hanya besandar di depan kelas.
Waktu sudah menunjukan Pkl. 12.20. Ya .. aku harus menyampaikannya :
"anak-anakku ini adalah pembelajaran terakhir kita di kelas III, tetapi bukan terakhir kalian belajar. Masih ada UKK pada minggu depan. mudah-mudahan kalian mendapatkan hasil yang maksimal dalam UKK tersebut dan mendapatkan nilai Raport yang memuaskan.. aamiin. dan Bapak pesan nanti di kelas empat kalian dapat belajar lebih giat lagi, taat beribadah dan berbakti kepada kedua orang tua kalian" .
Entah bahasa mana yang salah sehingga satu persatu air mata mereka tumpah, satu, dua, tiga, hingga tak terhitung.. akhirnya akupun.. jika ada satu anak yang menangis dan kita bisa tahan itu sudah cukup.. tapi ini 33 murid yang aku cintai, yang selama satu tahun kebersamaan aku banyak belajar dari mereka, banyak belajar dari canda mereka, banyak belajar dari tingkah mereka. Yaa Allah betapa mereka juga menyayangiku.. lindungi mereka ya Allah pada jalanMu yang lurus.. Jalan yang engkau ridloi, sampaikanlah pada cita-cita mereka kelak,, yang suatu saat nanti mereka akan melihat seorang yang tua renta, tetapi dengan tatapan bangga atas apa yang ada dihadapannya seorang murid yang sukses membahagiakan orang tuanya, yang dapat menjaga amanat bangsanya, dan dapat berjalan diatas nilai-nilai Islam.. dan tua renta itu adalah AKU.
guru yang menyayangi ananda semua : Hari Riyadi
kebersamaan kita takan terlupakan...